Advertisement - Scroll ke atas
Nasional

Masjid Istiqlal dan PBNU Gelar Standardisasi Kompetensi Imam dan Khatib Jum’at

1220
×

Masjid Istiqlal dan PBNU Gelar Standardisasi Kompetensi Imam dan Khatib Jum’at

Sebarkan artikel ini
Masjid Istiqlal dan PBNU Gelar Standardisasi Kompetensi Imam dan Khatib Jum’at
Masjid Istiqlal bersama Lembaga Dakwah PBNU (LD PBNU) dan Lembaga Takmir Masjid PBNU (LTM PBNU) menggelar Standardisasi Kompetensi Imam dan Khatib Jum’at, Sabtu (26/4/2025), di Aula Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI) Jakarta.

JAKARTA—Masjid Istiqlal bersama Lembaga Dakwah PBNU (LD PBNU) dan Lembaga Takmir Masjid PBNU (LTM PBNU) menggelar Standardisasi Kompetensi Imam dan Khatib Jum’at, Sabtu (26/4/2025), di Aula Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI) Jakarta.

Kegiatan ini menjadi program standardisasi pertama di Masjid Istiqlal, meski sudah rutin dilaksanakan LD PBNU dan kini memasuki angkatan ke-9.

Advertisement
Scroll untuk melanjutkan

Acara dibuka Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan Masjid Istiqlal, Dr. KH. Mulawarman Hannase, Lc., M.Hum., yang menegaskan pentingnya membekali imam dan khatib dengan kecakapan intelektual, spiritual, dan sosial di tengah arus globalisasi.

“Standardisasi ini untuk melahirkan dai yang bukan hanya pandai berbicara, tapi juga memahami kebutuhan umat dan mempersatukan masyarakat,” ujar Mulawarman.

Ia juga memperkenalkan visi PKUMI yang mengusung Islam moderat, santun, dan merangkul semua golongan dengan slogan “Moderat, Mendunia”.

Sekretaris LD PBNU, KH. Nurul Badruttamam, M.A., menegaskan bahwa program ini adalah bagian dari komitmen LD PBNU dalam meningkatkan kualitas dakwah Islam yang solutif dan edukatif.

Wakil Ketua LTM PBNU, KH. Hasan Basri Sagala, M.Si., menambahkan, standardisasi ini bertujuan menjaga kehormatan mimbar Jumat sebagai simbol peradaban Islam yang ramah dan beradab.

Materi pelatihan meliputi Fikih Imam dan Khatib, Retorika Dakwah, Manajemen Psikologi, pemahaman sosial budaya, hingga penguatan ilmu keislaman berbasis kitab kuning. Para peserta juga menjalani pre-test serta wawancara mendalam seputar Al-Qur’an.

Dirjen Bimas Islam Kemenag RI, Prof. Abu Rokhmad, yang turut hadir, mengapresiasi program ini. “Mimbar dakwah harus diisi oleh pendakwah yang mengajarkan rahmat, kasih sayang, dan ramah kepada umat,” ujarnya.

Tercatat lebih dari 190 peserta mengikuti kegiatan ini, menjadikannya program standardisasi dengan peserta terbanyak sepanjang sejarah pelaksanaan oleh LD PBNU. Peserta berasal dari berbagai kalangan, mulai penyuluh agama, mahasiswa, hingga pegawai Kemenag dari DKI, Banten, dan Kabupaten Bogor.

Salah satu peserta, Basyir, dosen Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah, mengaku bangga mengikuti program ini. “Dapat sertifikat dari Masjid Istiqlal adalah kebahagiaan tersendiri,” ungkapnya.

Acara juga dihadiri Ketua PBNU, Dr. KH. Ulil Abshar Abdalla, MA., yang dalam sambutannya mengingatkan pentingnya dakwah dengan akhlak mulia, menghindari isu-isu kontroversial, serta menjaga mimbar Jumat sebagai sarana pemersatu umat.

“Kalau ingin berdakwah, bicaralah tentang akhlak. Itulah puncak ajaran para nabi,” pesan Gus Ulil, sapaan akrabnya.

Ia menutup sambutannya dengan mengajak peserta untuk terus memperdalam ilmu, memperbaiki retorika, serta menjaga nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah demi kemajuan bangsa dan umat. (Cr/Ag4ys)

Citizen Reporter : M. Aras Prabowo

error: Content is protected !!