YORDANIA—Dua menteri Indonesia, Menteri Agama Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar dan Menteri Pertanian Dr. H. Andi Amran Sulaiman, menggelar momen doa bersama di perbatasan Yordania–Palestina, Sabtu, 14/4/2025 lalu. Kegiatan penuh haru ini menjadi bagian penting dari rangkaian kunjungan kenegaraan Presiden RI Prabowo Subianto ke kawasan Timur Tengah.
Dalam keterangan tertulis yang diterima mediasulsel.com Minggu (20/4/2025) Doa bersama itu tak hanya menjadi simbol spiritualitas, tetapi juga penegasan sikap Indonesia terhadap perjuangan rakyat Palestina. Menag Nasaruddin memimpin doa dengan lantunan khusyuk, memohon kemerdekaan dan keadilan bagi bangsa Palestina.
“Di titik perbatasan ini, kita kirimkan pesan bahwa kemerdekaan Palestina adalah amanat konstitusi dan nurani bangsa Indonesia,” tegas Menag Nasaruddin.
Didampingi Mentan Andi Amran, doa di perbatasan menjadi simbol kepedulian Indonesia yang tak sebatas retorika. Mentan Andi Amran menekankan pentingnya aksi nyata untuk Palestina.
“Kita ingin anak-anak Palestina bisa hidup tanpa ketakutan, bertani tanpa waswas, dan bersekolah tanpa suara ledakan,” ujarnya.
Keduanya hadir di tengah lanskap padang pasir perbatasan, mengirimkan pesan kuat bahwa Indonesia hadir bukan hanya secara simbolis, tetapi dengan keberpihakan moral yang nyata.
Doa ini digelar bersamaan dengan kunjungan strategis Presiden Prabowo ke Timur Tengah, termasuk Arab Saudi, UEA, Yordania, dan Turki. Sejumlah kerja sama penting telah dijalin, di antaranya di bidang ekonomi, pendidikan, dan kemanusiaan.
Di Amman, Yordania, Presiden Prabowo mengukuhkan kerja sama wakaf dan program beasiswa melalui Kementerian Agama. Momen doa ini sekaligus memperkuat posisi Indonesia di mata dunia sebagai negara yang konsisten mendukung Palestina di berbagai forum internasional.
Potret doa yang terekam kamera dan tersebar di media sosial memicu gelombang apresiasi. Ribuan warganet menyampaikan rasa bangga atas sikap para pejabat Indonesia yang tak ragu menyuarakan keadilan bagi Palestina.
Kehadiran Menag dan Mentan di titik konflik ini juga menyampaikan pesan penting bagi generasi muda Indonesia: bahwa isu Palestina adalah bagian dari tanggung jawab kemanusiaan global.
“Bangsa besar bukan hanya dilihat dari kekuatan militernya, tapi juga dari keberanian moral dan spiritualnya untuk berdiri di pihak yang benar,” pungkas Menag Nasaruddin. (Cr/Ag4ys)

















