MAKASSAR—Isak tangis dan keheningan menyelimuti halaman Kantor DPRD Kota Makassar, Minggu siang (20/4/2025), saat jenazah anggota DPRD Kota Makassar, Ruslan Mahmud, dilepas dalam sebuah prosesi penghormatan terakhir.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, memimpin langsung pelepasan jenazah rekan separtainya itu. Ia mewakili Pemerintah Kota Makassar menerima jenazah dari pihak keluarga, yang diwakili oleh Ketua DPRD Supratman, sebelum diberangkatkan menuju tempat peristirahatan terakhir di TPU Panaikang.
Munafri atau yang akrab disapa Appi, tak mampu menyembunyikan kesedihannya saat menyampaikan pesan dan kesan. Ia mengenang Ruslan sebagai pribadi yang bersahabat dengan semua orang, dan memiliki kedekatan personal dengannya.
“Almarhum adalah sosok yang sangat dekat dalam kehidupan saya. Beliau selalu memikirkan hal-hal baik. Harapan saya, segala kebaikan yang ditinggalkan bisa diteruskan oleh keluarga dan orang-orang terdekat,” ungkap Munafri dengan suara bergetar.
Menurut Munafri, Ruslan Mahmud adalah figur militan, bukan pendendam, dan selalu menunjukkan komitmen luar biasa terhadap setiap tanggung jawab yang diemban. “Setiap ada kegiatan, beliau selalu hadir. Kalau ada urusan, selalu cepat selesai dan tuntas,” tambahnya.
Sebagai Ketua DPD II Partai Golkar Kota Makassar, Munafri menyebut almarhum sebagai mitra yang setia dan loyal selama perjalanan politik, termasuk dalam masa-masa intens kampanye Pilwali.
“Saya banyak berinteraksi selama masa sosialisasi dan kampanye. Beliau selalu mendampingi, memberi dukungan, dan tidak pernah setengah hati,” kenangnya.
Bagi Munafri, Ruslan bukan sekadar kolega politik. Ia adalah cerminan politisi sejati—loyal, disiplin, bertanggung jawab, penuh dedikasi, dan memiliki kepribadian yang santun serta mengayomi.
“Almarhum sangat menghargai persahabatan. Saya merasa kehilangan bukan hanya sebagai sesama kader, tapi juga sebagai sahabat. Selamat jalan, sahabatku,” ucapnya menutup.
Sementara itu, Ketua DPRD Makassar, Supratman, menyampaikan bahwa Ruslan Mahmud wafat pada usia 59 tahun. Kepergian yang mendadak ini mengejutkan banyak pihak, sebab hanya beberapa hari sebelumnya, almarhum masih aktif mengikuti kegiatan dewan.
“Beliau sangat bersahaja, memperjuangkan aspirasi rakyat dan punya kepedulian sosial yang tinggi,” kata Supratman.
Makassar kehilangan salah satu putra terbaiknya. Sosok politisi santun itu kini telah pergi, namun jejak pengabdiannya akan tetap dikenang. (*/4dv)

















